Rabu, 25 November 2015

Rahasia Sukses Bj Habibie

 Sejak berumur lima tahun silam, Bacharuddin Jusuf Habibie kerap terpesona jika melihat karya manusia. Entah itu alat transportasi seperti sepeda, mobil, sampai prasarana transportasi seperti jembatan dan sebagainya. Diam-diam dalam benaknya selalu bertanya-tanya mengapa, sebab, dan bagaimana bisa terjadi. Pertanyaan itu terus meneror kesadarannya, hingga mendorong dirinya menjadi manusia dengan rasa keingintahuan yang tinggi.

Dia kerap bertanya tentang apapun di luar sepengetahuannya. Kepada siapa pun di dekatnya, dia selalu bertanya. Hingga tiba saat ayahnya mulai bosan pada hobi bertanya Habibie. Akhirnya ayahnya membelikan buku. Dari sanalah jawaban atas berbagai pertanyaan dijelajahinya.

Namun pertanyaan-pertanyaan akhirnya berkembang menjadi kompleks dan meningkat jumlahnya. Sehingga kebiasaan saya bertanya sudah sampai pada tingkat mengganggu kesibukan orang tua dan guru saya, kenang BJ Habibie seperti dikutip dari buku Biografi Bacharuddin Jusuf Habibie; Dari Ilmuwan ke Negarawan sampao Minandito, A Makmur Makka.

BJ Habibie terpaksa mencari sendiri jawabannya dalam buku. Kebiasaan yang demikian menjadikan saya sebagai kutu buku. Akibatnya dia sering menghabiskan waktu untuk menyendiri untuk terus beranalisis, tak berhenti berpikir.

Untuk mendapatkan jawaban yang memuaskan, saya selalu didampingi oleh guru pribadi yang setia, yaitu otak saya! Ibu, ayah, keluarga, guru sekolah, guru besar di universitas, para ilmuwan, dan sebagainya saya anggap sebagai pembantu guru pribadi saya saja, ucapnya.

Bukan hanya kebiasaan bertanya, Habibie berani konsisten dalam memanajemen waktunya. Dia hanya membutuhkan waktu untuk tidur sebanyak lima jam saja. Sedangkan waktunya dua jam dipergunakan untuk salat. Satu setengah jam untuk rutinitas membaca Yasin dan Tahlil. Kemudian dua jam untuk berenang dan mandi. Sedangkan tiga jam dihabiskan untuk makan. Tiga jam lainnya ia manfaatkan untuk berbincang dengan para tamunya. Sehingga sisanya sebanyak tujuh setengah jam, dipergunakannya untuk membaca atau menulis.

Selain itu, BJ Habibie selalu mengingatkan bahwa kekuatan rantai ditentukan oleh keunggulan mata rantai terlemah. Kesimpulannya ialah, kualitas suatu produk ditentukan oleh mutu tiap detail. Sebab kualitas karya dan kualitas kerja ditentukan oleh kualitas rinci. Maka dari itu berpikirlah secara rinci dan positif. Di sisi lain BJ Habibie selalu ingin menjadi pribadi kreatif dan inovatif.

Jumat, 13 November 2015

Bob Sadino

Kali ini saya akan menceritakan kisah yang dapat memberi motivasi serta inspirasi untuk kita semua, cerita ini di ambil dari sebuah kisah panjang menuju sukses seorang figur yang sangat kita kenal dengan penampilannya yang sangat santai dan sederhana, dan dia juga salah satu tokoh favorit saya, yup dia adalah Bob Sadino atau biasa di panggil Om Bob. sebelumnya juga saya pernah menulis artikel tentang pengusaha muda yang sukses berkat usaha cemilannya yang tidak jauh berbeda dengan cerita motivasi kali ini.

Baik lah, sekarang kita perkenalan dulu dengan Om Bob, Cekidot !!.


Biodata bob sadino

Nama Lengkap : Bob Sadino
Nama Panggilan : Om Bob
Tempat & tanggal lahir : Tanjung karang, Lampung, 9-maret-1933
Agama : Islam



Pendidikan
-SD di Yogyakarta
-SMP di Jakarta
-SMA di Jakarta
Jenjang Karir
-Karyawan Unilever (1954-1955)
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur)

Alamat Rumah
Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 793981
Alamat Kantor
Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp: 793618

Cerita Singkat Awal Kehidupan Om Bob
Om bob sapaan untuk Bob sadino, Beliau memang terlahir dari keluarga yang serba berkecukupan dan beliau adalah anak bungsu dari lima bersaudara, sewaktu orang tuanya meninggal beliau yang kala itu masih berusia 19 tahuntelah mewarisi seluruh harta warisan kekayaan keluarganya, karena saudara-saudaranya yang lain sudah di anggap mapan.

Dengan banyaknya harta warisan yang di tinggalkan kepada beliau, beliau pun memilih menghabiskan waktunya untuk berkeliling dunia. dan dalam perjalan panjangnya beliau memutuskan untuk singgah di Belanda dan menetap disana kurang lebih selama 9 tahun. di belanda beliau mendapatkan kesempatan bekerja di Djakarta Lylod tepatnya di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. di Belanda juga lah beliau menemukan pasangan hidupnya ibu Soelami Soejoed.

setelah sekian lama mengadu nasib di Belanda akhirnya, pada tahun 1967 beliau memutuskan untuk kembali ke tanah air. beliau membawa beberapa harta nya termasuk 2 mobil mercedes miliknya. salah satu mobil beliau di jual untuk membeli tanah di kawasan kemang.

setelah lama tinggal di Indonesia beliau memutuskan untuk berhenti bekerja dan bertekad untuk bekerja sendiri. pekerjaan pertama yang beliau lakoni setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes nya dan beliau juga yang menjadi supirnya, namun sayang itu tidak berlangsung lama, suatu ketika beliau mengalami kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya mengalami kerusakan yang parah, karena tidak punya cukup uang untuk memperbaikinya beliau pun tidak lagi menyewakan mobilnya.

Kehilangan sumber penghasilan, beliau pun beralih profesi menjadi kuli bangunan. yang ketika itu gaji yang di perolehnya hanya Rp. 100.-. Padahal, kalau beliau mau, istrinya, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, beliau bersikeras, ”Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah. beliau pun sempat merasa depresi dengan tekanan hidup yang dialaminya.


Awal Dari Kesuksesan om Bob

Sungguh Allah maha pemberi segalanya.....
Beruntung lah Beliau memiliki seorang sahabat Sri Mulyono Herlambang yang kala itu menyarankanya unuk memelihara ayam dan dia juga memberi beliau 50 ekor ayam ras untuk menghibur beliau melawan depresinya. dari situ juga lah beliau mendapat motivasi yang kuat, beliau berpikir Ayam saja bisa berjuang untuk hidup tentu manusia pun juga bisa. beliau pun mendapatkan inspirasi untuk berwirausaha.

Dari beternak Ayam inilah Beliau dan istrinya menjual beberapa kilogram telur. dalam tempo satu setengah tahun, beliau mendapatkan banyak pelanggan, terutama orang asing. ini dikarnakan beliau dan istrinya tinggal di kawasan kemang yang notabene nya banyak terdapat orang-orang asing dan juga beliau dan istrinya fasih dalam berbahasa inggris.

Namun tidak jarang mereka mendapatkan cacian dari pelanggan bahkan Babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri dan segera memperbaiki pelayanan mereka. Perubahan drastis pun terjadi pada diri beliau, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan beliau yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) yang di beri nama Kem Chicks itu. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.

kini bisnis pasar swalayan Beliau berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ”warung” shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.


kem food

Beliau percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. beliau dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.

Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Om bob ( sapaan akrab beliau ).

Keberhasilan Beliau tidak terlepas dari ketidak tahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Beliau trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Beliau berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.

”Saya hidup dari fantasi,” kata Beliau menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. ”Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,” kata beliau.

Menurut Beliau, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain. Sedangkan Beliau selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Beliau meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Beliau, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.



Beliau menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan. Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu beliau tak ingin berkhayal yang macam-macam. dan kita sendiri sudah melihat dengan nyata keberhasilan beliau.

Info Tambahan : Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz. Saat-saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.

Mungkin cuma itu cerita singkat tentang pengusaha sukses Bob sadino, banyak hal yang bisa kita tiru dari kepribadian beliau. yang saya suka terutama kesederhanaan dan ketaatanya, bagaimana dengan kalian ??

semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua dan mejadikan motivasi untuk kita mengejar kesuksesan. Salam Sukses !!

Jack Dorsey

Jack Dorsey lahir pada tanggal 19 November 1976 di St. Louis, Missouri. Pada usia 14 tahun Jack sudah menunjukkan minat yang besar pada pengembangan perangkat lunak.

Setelah dia menyelesaikan kuliahnya dari University of Missouri, kemudian Jack Dorsey pindah ke California. Saat itu penggunaan pesan singkat dan instant sangat digemari oleh banyak orang, dan layanan AOL instant messenger sangat banyak digunakan orang pada saat itu.

Jack Dorsey terinspirasi untuk membuat sesuatu yang baru dimana orang bisa mengirimkan pesan singkat seperti SMS (short message service) yang dapat dikirimkan melalui internet. Jack terus mengembangkan idenya itu dengan membuat sebuah web dimana orang-orang bisa berbagi status mereka kepada teman-teman mereka tanpa harus menulis di blog.

Kemudian, Jack menemuka konsep dari sebuah layanan SMS berbasis kelompok yang dikembangkan oleh TXTMob dan juga kata “What Are You Doing?” adalah kata yang menginspirasi Jack untuk dijadikan trademark dari setiap pesan status dalam Twitter. Pesan atau update status yang dikirimkan ke twitter di beri nama “tweet”.

Ide tersebut disambut baik oleh Evan Williams seorang eksekutif di perusahaan Google. Dan Evan kemudian memberikan dana untuk mendirikan perusahaan sehingga ide Jack Dorsey itu dapat terwujud. Dan pada Agustus 2010 diluncurkanlah twitter.com dengan konsep micro-blog.

Jack Dorsey memberika logo burung biru kecil pada homepage twitter.com dimana logo burung ini melambangkan sesuatu yang kecil, lucu, menyenangkan, serta menyiratkan informasi bagi semua orang. Sebagian besar orang pasti menyangka bahwa logo twitter tersebut dibuat oleh seorang designer logo dengan grafis yang sempurna. Ternyata logo itu dibuat oleh seorang designer dengan biaya hanya USD 6 dan itupun tanpa bayaran atribusi. Pihak twitter membeli logo tersebut pada situs iStockphoto dengan harga USD 15.

Karena twitter dibuat dengan konsep microblogging, maka setiap update status atau pesan pada twitter dibatasi hanya 140 karakter per post. Jika kegiatan menulis di blog yang dilakukan oleh blogger disebut dengan blogging, kegiatan pada twitter juga memiliki istilah sendiri yaitu tweeting.

Pada perkembangannya situs microblogging ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Pada tahun 2009 – 3 tahun sejak didirikan – Twitter menjadi salah satu situs yang paling populer di dunia world wide web, ini diteliti oleh sebuah lembaga penelitian web Alexa’s Web Traffic Analysis. Pada tahun yang sama, blog Compete.com juga memasukkan Twitter dalam 3 situs jejaring sosial yang paling banyak digunakan orang, hal ini berdasarkan perhitungan dimana mereka mencatat ada 55 juta pengguna internet yang mengunjungi Twitter setiap bulannya.

Jan Koum pendiri WhatsApp

Jan Koum, pendiri WhatsApp, lahir dan besar di Ukraina dari keluarga yang relatif miskin. Saat usia 16 tahun, ia nekat pindah ke Amerika, demi mengejar apa yang kita kenal sebagai “American Dream”.

Pada usia 17 tahun, ia hanya bisa makan dari jatah pemerintah. Ia nyaris menjadi gelandangan. Tidur beratap langit, beralaskan tanah. Untuk bertahan hidup, dia bekerja sebagai tukang bersih-bersih supermarket. “Hidup begitu pahit”, Koum membatin.

Hidupnya kian terjal saat ibunya didiagnosa kanker. Mereka bertahan hidup hanya dgn tunjangan kesehatan seadanya. Koum lalu kuliah di San Jose University. Tapi kemudian ia memilih drop out, karena lebih suka belajar programming secara autodidak.

Karena keahliannya sebagai programmer, Jan Koum diterima bekerja sebagai engineer di Yahoo!. Ia bekerja di sana selama 10 tahun. Di tempat itu pula, ia berteman akrab dengan Brian Acton.

Keduanya membuat aplikasi WhatsApp tahun 2009, setelah resign dari Yahoo!. Keduanya sempat melamar ke Facebook yang tengah menanjak popularitasnya saat itu, namun diitolak. Facebook mungkin kini sangat menyesal pernah menolak lamaran mereka.

Setelah WhatsApp resmi dibeli Facebook dengan harga 19 miliar dollar AS (sekitar Rp 224 triliun) beberapa hari lalu, Jan Koum melakukan ritual yang mengharukan. Ia datang ke tempat dimana ia dulu, saat umur 17 tahun, setiap pagi antre untuk mendapatkan jatah makanan dari pemerintah. Ia menyandarkan kepalanya ke dinding tempat ia dulu antre. Mengenang saat-saat sulit, dimana bahkan untuk makan saja ia tidak punya uang.. Pelan2, air matanya meleleh. Ia tidak pernah menyangka perusahaannya dibeli dengan nilai setinggi itu.

Ia lalu mengenang ibunya yg sudah meninggal karena kanker. Ibunya yang rela menjahit baju buat dia demi menghemat. “Tak ada uang, Nak…”. Jan Koum tercenung. Ia menyesal tak pernah bisa mengabarkan berita bahagia ini kepada ibunya.

NANCY MATTHEWS EDISON (1810-1871)

Suatu hari, seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. ibunya membaca kertas tersebut, “Tommy, anak ibu, sangat bodoh. Kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah.”

Sang ibu terhenyak membaca surat ini, namun ia segera membuat tekad yang teguh, “Anak saya Tommy, bukan anak bodoh. Saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia.”

Tommy bertumbuh menjadi Thomas Alva Edison, salah satu penemu terbesar di dunia. Dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju.

Tak banyak orang mengenal siapa Nancy Mattews, namun bila kita mendengar nama Edison, kita langsung tahu bahwa dialah penemu paling berpengaruh dalam sejarah. Thomas Alva Edison menjadi seorang penemu dengan 1.093 paten penemuan atas namanya. Siapa yang sebelumnya menyangka bahwa bocah tuli yang bodoh sampai diminta keluar dari sekolah, akhirnya bisa menjadi seorang genius? Jawabannya adalah Ibunya!

Ya, Nancy Edison, Ibu dari Thomas Alva Edison, tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah terhadap anaknya. Nancy yang memutuskan untuk menjadi guru pribadi bagi pendidikan Edison dirumah, telah menjadikan puteranya menjadi orang yang percaya bahwa dirinya berarti. Nancy yang memulihkan kepercayaan diri Edison, dan hal itu mungkin sangat berat baginya. Namun ia tidak sekalipun membiarkan keterbatasan membuatnya berhenti.

JOANNE KATHLEEN ROWLING

Sejak kecil, Rowling memang sudah memiliki kegemaran menulis. bahkan di usia 6 tahun, ia sudah mengarang sebuah cerita berjudul Rabbit. Ia juga memiliki kegemaran tanpa malu menunjukan karyanya kepada teman dan orangtuanya. Kebiasaan ini terus dipelihara hingga ia dewasa. Daya imajinasi yang tinggi itu pula yang kemudian melambungkan namanya di dunia.

Akan tetapi, dalam kehidupan nyata, Rowling seperti tak henti didera masalah. Keadaan yang miskin, yang bahkan membuat ia masuk dalam kategori pihak yang berhak memperoleh santunan orang miskin dari pemerintah Inggris, itu masih ia alami ketika Rowling menulis seri Harry Potter yang pertama. Ditambah dengan perceraian yang ia alami, kondisi yang serba sulit itu justru semakin memacu dirinya untuk segera menulis dan menuntaskan kisah penyihir cilik bernama Harry Potter yang idenya ia dapat saat sedang berada dalam sebuah kereta api. Tahun 1995, dengan susah payah, karena tak memiliki uang untuk memfotocopy naskahnya, Rowling terpaksa menyalin naskahnya itu dengan mengetik ulang menggunakan sebuah mesin ketik manual.

Naskah yang akhirnya selesai dengan perjuangan susah payah itu tidak lantas langsung diterima dan meledak di pasaran. Berbagai penolakan dari pihak penerbit harus ia alami terlebih dahulu. Diantaranya, adalah karena semula ia mengirim naskah dengan memakai nama aslinya, Joanne Rowling. Pandangan meremehkan penulis wanita yang masih kuat membelenggu para penerbit dan kalangan perbukuan menyebabkan ia menyiasati dengan menyamarkan namanya menjadi JK Rowling. Memakai dua huruf konsonan dengan harapan ia akan sama sukses dengan penulis cerita anak favoritnya CS Lewis.

Akhirnya keberhasilan pun tiba. Harry Potter luar biasa meledak dipasaran. Semua itu tentu saja adalah hasil dari sikap pantang menyerah dan kerja keras yang luar biasa. Tak ada kesuksesan yang dibayar dengan harga murah

STEVE JOBS

Tahun 1976, bersama rekannya Steve Wozniak, Jobs yang baru berusia 21 tahun mulai mendirikan Apple Computer.Co di garasi milik keluarganya. Dengan susah payah mengumpulkan modal yang diperoleh dengan menjual barang-barang mereka yang paling berharga, usaha itu pun dimulai. Komputer pertama mereka, Apple 1 berhasil mereka jual sebanyak 50 unit kepada sebuah toko lokal. Dalam beberapa tahun, usaha mereka cukup berkembang pesat sehingga tahun 1983, Jobs menggaet John Sculley dari Pepsi Cola untuk memimpin perusahaan itu. Sampai sejauh itu, Apple Computer menuai kesuksesan dan makin menancapkan pengaruhnya dalam industri komputer terlebih dengan diluncurkannya Macintosh. Namun, pada tahun 1985, setelah konflik dengan Sculley, perusahaan memutuskan memberhentikan pendiri mereka, yaitu Steve Jobs sendiri.

Setelah menjual sahamnya, Jobs yang mengalami kesedihan luar biasa banyak menghabiskan waktu dengan bersepeda dan berpergian ke Eropa. Namun, tak lama setelah itu, pemecatan tersebut rupanya justru membawa semangat baru bagi dirinya. Ia pun memulai usaha baru yaitu perusahaan komputer NeXT dan perusahaan animasi Pixar. NeXT yang sebenarnya sangat maju dalam hal teknologinya ternyata tidak membawa hasil yang baik secara komersil. Akan tetapi, Pixar adalah sebuah kisah sukses lain berkat tangan dinginnya. Melalui Pixar, Jobs membawa trend baru dalam dunia film animasi seiring dengan diluncurkannya film produksinya Toy Story dan selanjutnya Finding Nemo dan The Incredibles.

Sepeninggal Jobs dan semakin kuatnya dominasi IBM dan Microsoft membuat Apple kalah bersaing dan nyaris terpuruk. maka, tahun 1997, Jobs dipanggil kembali untuk mengisi posisi pimpinan sementara. Dengan mengaplikasi teknoligi yang dirancang di NeXT, kali ini Apple kembali bangkit dengan berbagai produk berteknologi maju macam MacOS X, IMac dan salah satu yang fenomenal yaitu iPod.

Kisah sukses Steve Jobs mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada kesuksesan yang instan. Penolakan dan kegagalan seringkali mewarnai perjalanan hidup kita, tapi jangan biarkan semua itu membuat kita berhenti.

OPRAH WINFREY

Bermodal keberanian “Menjadi Diri Sendiri”, Oprah menjadi presenter paling populer di Amerika dan menjadi wanita selebritis terkaya versi majalah Forbes, dengan kekayaan lebih dari US $ 1 Milyar. Copy acara “The Oprah Winfrey Show” telah diputar di hampir seluruh penjuru bumi ini.

Tahukah Anda siapa Oprah?
Lahir di Mississisipi dari pasangan Afro-Amerika dengan nama Oprah Gail Winfrey. Ayahnya mantan serdadu yang kemudian menjadi tukang cukur, sedang ibunya seorang pembantu rumah tangga. Karena keduanya berpisah maka Oprah kecil pun diasuh oleh neneknya di dilingkungan yang kumuh dan sangat miskin.

“Membaca adalah gerai untuk mengenal dunia”, katanya dalam suatu wawancaranya.

Pada usia 9 tahun, Oprah mengalami pelecehan sexual, dia diperkosa oleh saudara sepupu ibunya beserta teman-temannya dan terjadi berulang kali. Di usia 13 tahun Oprah harus menerima kenyataan hamil dan melahirkan, namun bayinya meninggal dua minggu setelah dilahirkan.

Setelah kejadian itu, Oprah lari ke rumah ayahnya di Nashville. Ayahnya mendidik dengan sangat keras dan disiplin tinggi. Dia diwajibkan membaca buku dan membuat ringkasannya setiap pekan. Walaupun tertekan berat, namun kelak disadari bahwa didikan keras inilah yang menjadikannya sebagai wanita yang tegar, percaya diri dan berdisiplin tinggi.

Prestasinya sebagai siswi teladan di SMA membawanya terpilih menjadi wakil siswi yang diundang ke Gedung Putih. Beasiswa pun di dapat saat memasuki jenjang perguruan tinggi. Oprah pernah memenangkan kontes kecantikan, dan saat itulah pertama kali dia menjadi sorotan publik.

Karirnya dimulai sebagai penyiar radio lokal saat di bangku SMA. Karir di dunia TV di bangun diusia 19 tahun. Dia menjadi wanita negro pertama dan termuda sebagai pembaca berita stasiun TV lokal tersebut. Oprah memulai debut talkshow TVnya dalam acara People Are Talking. Dan keputusannya untuk pindah ke Chicago lah yang akhirnya membawa Oprah ke puncak karirnya. The Oprah Winfrey Show menjadi acara talkshow dengan rating tertinggi berskala nasional yang pernah ada dalam sejarah pertelevisian di Amerika. Sungguh luar biasa!

Latar belakang kehidupannya yang miskin, rawan kejahatan dan diskriminatif mengusik hatinya untuk berupaya membantu sesama. Tayangan acaranya di telivisi selalu sarat dengan nilai kemanusiaan, moralitas dan pendidikan. Oprah sadar, bila dia bisa mengajak seluruh pemirsa telivisi, maka bersama, akan mudah mewujudkan segala impiannya demi membantu mereka yang tertindas.

Oprah juga dikenal dengan kedermawanannya. Berbagai yayasan telah disantuni, antara lain, rumah sakit dan lembaga riset penderita AIDs, berbagai sekolah, penderita ketergantungan, penderita cacat dan banyak lagi.

Dan yang terakhir, pada 2 januari 2007 lalu, Oprah menghadiri peresmian sekolah khusus anak-anak perempuan di kota Henley-on-Klip, di luar Johannesburg, Afrika selatan, yang didirikannya bersama dengan pemirsa acara televisinya. Oprah menyisihkan 20 juta poundsterling ( 1 poundsterling kira2 Rp 17.000,- ) atau 340 milyiar rupiah dari kekayaannya. “Dengan memberi pendidikan yang baik bagi anak2 perempuan ini, kita akan memulai mengubah bangsa ini” ujarnya berharap.

Kisah Oprah Winfrey ialah kisah seorang anak manusia yang tidak mau meratapi nasib. Dia berjuang keras untuk keberhasilan hidupnya, dan dia berhasil. Dia punya mental baja dan mampu mengubah nasib, dari kehidupan nestapa menjadi manusia sukses yang punya karakter. Semangat perjuangannya pantas kita teladani!

BILL GATES & PAUL ALLEN

William Henry Gates III atau lebih terkenal dengan sebutan Bill Gates, lahir di Seatle, Washington pada tanggal 28 Oktober 1955. Ayah Bill, Bill Gates Jr., bekerja di sebuah firma hukum sebagai seorang pengacara dan ibunya, Mary, adalah seorang mantan guru. Bill adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Sejak kecil Bill mempunyai hobi “hiking”. Bahkan hingga kini pun kegiatan ini masih sering dilakukannya bila ia sedang “berpikir”.

Bill kecil mampu dengan mudah melewati masa sekolah dasar dengan nilai sangat memuaskan, terutama dalam pelajaran IPA dan Matematika. Mengetahui hal ini orang tua Bill, kemudian menyekolahkannya di sebuah sekolah swasta yang terkenal dengan pembinaan akademik yang baik, bernama “LAKESIDE”. Pada saat itu, Lakeside baru saja membeli sebuah komputer, dan dalam waktu seminggu, Bill Gates, Paul Allen dan beberapa siswa lainnya (Sebagian besar nantinya menjadi programmer pertama MICROSOFT) sudah menghabiskan semua jam pelajaran komputer untuk satu tahun.

Kemampuan komputer Bill Gates sudah diakui sejak dia masih bersekolah di Lakeside. Dimulai dengan meng”hack” komputer sekolah, mengubah jadwal, dan penempatan siswa. Tahun 1968, Bill Gates, Paul Allen, dan dua hackers lainnya disewa oleh Computer Center Corp. untuk menjadi tester sistem keamanan perusahaan tersebut. Sebagai balasan, mereka diberikan kebebasan untuk menggunakan komputer perusahaan. Menurut Bill saat itu lah mereka benar- benar dapat “memasuki” komputer. Dan disinilah mereka mulai mengembangkan kemampuan menuju pembentukan Microsoft, 7 tahun kemudian.

Selanjutnya kemampuan Bill Gates semakin terasah. Pembuatan program sistem pembayaran untuk Information Science Inc, merupakan bisnis pertamanya. Kemudian bersama Paul Ellen mendirikan perusahaan pertama mereka yang disebut Traf-O-Data. Mereka membuat sebuah komputer kecil yang mampu mengukur aliran lalu lintas. Bekerja sebagai debugger di perusahaan kontrkator pertahanan TRW, dan sebagai penanggungjawab komputerisasi jadwal sekolah, melengkapi pengalaman Bill Gates.

Musim gugur 1973, Bill Gates berangkat menuju Harvard University dan terdaftar sebagai siswa fakultas hukum. Bill mampu dengan baik mengikuti kuliah, namun sama seperti ketika di SMA, perhatiannya segera beralih ke komputer. Selama di Harvard, hubungannya dengan Allen tetap dekat. Bill dikenal sebagai seorang jenius di Harvard. Bahkan salah seorang guru Bill mengatakan bahwa Bill adalah programmer yang luar biasa jenius, namun seorang manusia yang menyebalkan.

Desember 1974, saat hendak mengunjungi Bill Gates, Paul Allen membaca artikel majalah Popular Electronics dengan judul “World`s First Microcomputer Kit to Rival Commercial Models”. Artikel ini memuat tentang komputer mikro pertama Altair 9090. Allen kemudian berdiskusi dengan Bill Gates. Mereka menyadari bahwa era “komputer rumah” akan segera hadir dan meledak, membuat keberadaan software untuk komputer – komputer tersebut sangat dibutuhkan. Dan ini merupakan kesempatan besar bagi mereka.

Kemudian dalam beberapa hari, Gates menghubungi perusahaan pembuat Altair, MITS (Micro Instrumentation and Telemetry Systems). Dia mengatakan bahwa dia dan Allen, telah membuat BASIC yang dapat digunakan pada Altair. Tentu saja ini adalah bohong. Bahkan mereka sama sekali belum menulis satu baris kode pun. MITS, yang tidak mengetahui hal ini, sangat tertarik pada BASIC. Dalam waktu 8 minggu BASIC telah siap. Allen menuju MITS untuk mempresentasikan BASIC. Dan walaupun, ini adalah kali pertama bagi Allen dalam mengoperasikan Altair, ternyata BASIC dapat bekerja dengan sempurna. Setahun kemudian Bill Gates meninggalkan Harvard dan mendirikan Microsoft.

Kisah Bill Gates Meninggalkan Harvard Demi Mengejar Impian

Ketika ia bosan dengan Harvard, Gates melamar pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan komputer di daerah Boston. Gates mendorong Paul Allen untuk mencoba melamar sebagai pembuat program di Honey-well agar keduanya dapat melanjutkan impian mereka untuk mendirikan sebuah perusahaan perangkat lunak.

Pada suatu hari di bulan Desember yang beku, Paul Allen melihat sampul depan majalah Popular Mechanics, terbitan Januari 1975, yaitu gambar komputer mikro rakitan baru yang revolusioner MITS Altair 8080 (Komputer kecil ini menjadi cikal bakal PC di kemudian hari). Kemudian Allen menemui Gates dan membujuknya bahwa mereka harus mengembangkan sebuah bahasa untuk mesin kecil sederhana itu. Allen terus mengatakan, Yuk kita dirikan sebuah perusahaan. Yuk kita lakukan.

Kami sadar bahwa revolusi itu bisa terjadi tanpa kami. Setelah kami membaca artikel itu, tak diragukan lagi dimana kami akan memfokuskan hidup kami.

Kedua sahabat itu bergegas ke sebuah komputer Harvard untuk menulis sebuah adaptasi dari program bahasa BASIC. Gates dan Allen percaya bahwa komputer kecil itu dapat melakukan keajaiban. Dari sana pula mereka mempunyai mimpi, tersedianya sebuah komputer di setiap meja tulis dan di setiap rumah tangga.

Semangat Allen dan Gates tidak percuma. Berawal dari komputer kecil itulah yang menjadi mode dari segala macam komputansi. Dan sekarang bisa Anda lihat bahwa PC telah benar-benar menjadi alat jaman informasi. Dan hampir setiap orang mengenal Bill Gates sebagai orang terkaya di dunia saat ini.

“Orang yang sukses adalah orang yang memiliki mimpi dan keyakinan bahwa mimpi itu akan dapat terjadi. Berapapun harga yang harus ia bayar.”

MARK ZUCKERBERG

Pernah mendengar situs jaringan pertemanan Friendster ? Konon, melalui situs tersebut, banyak orang-orang yang lama tak bersua, bisa kembali bersatu, reunian, dan bahkan berjodoh. Karena itulah, situs pertemanan itu beberapa waktu lalu sempat sangat popular. Karena itu, tak heran jika setelah era suksesnya Friendster, berbagai situs jaringan pertemanan bermunculan. Salah satunya adalah Facebook.

Facebook ini sebenarnya dibuat sebagai situs jaringan pertemanan terbatas pada kalangan kampus pembuatnya, yakni Mark Zuckerberg. Mahasiswa Harvard University tersebut kala itu mencoba membuat satu program yang bisa menghubungkan teman-teman satu kampusnya. Karena itulah, nama situs yang digagas oleh Mark adalah Facebook. Nama ini ia ambil dari buku Facebook, yaitu buku yang biasanya berisi daftar anggota komunitas dalam satu kampus. Pada sejumlah college dan sekolah preparatory di Amerika Serikat, buku ini diberikan kepada mahasiswa atau staf fakultas yang baru agar bisa lebih mengenal orang lain di kampus bersangkutan.

Pada sekitar tahun 2004, Mark yang memang hobi mengotak-atik program pembuatan website berhasil menulis kode orisinal Facebook dari kamar asramanya. Untuk membuat situs ini, ia hanya butuh waktu sekitar dua mingguan. Pria kelahiran Mei 1984 itu lantas mengumumkan situsnya dan menarik rekan-rekannya untuk bergabung. Hanya dalam jangka waktu relatif singkat-sekitar dua minggu-Facebook telah mampu menjaring dua per tiga lebih mahasiswa Harvard sebagai anggota tetap.

Mendapati Facebook mampu menjadi magnet yang kuat untuk menarik banyak orang bergabung, ia memutuskan mengikuti jejak seniornya-Bill Gates-memilih drop out untuk menyeriusi situsnya itu. Bersama tiga rekannya-Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes-Mark kemudian membuka keanggotaan Facebook untuk umum.

Mark ternyata tak sekadar nekat. Ia punya banyak alasan untuk lebih memilih menyeriusi Facebook. Mark dan rekannya berhasil membuat Facebook jadi situs jaringan pertemanan yang segera melambung namanya, mengikuti tren Friendster yang juga berkembang kala itu. Namun, agar punya nilai lebih, Mark pun mengolah Facebook dengan berbagai fitur tambahan. Dan, sepertinya kelebihan fitur inilah yang membuat Facebook makin digemari. Bayangkan, Ada 9.373 aplikasi yang terbagi dalam 22 kategori yang bisa dipakai untuk menyemarakkan halaman Facebook, mulai chat, game, pesan instan, sampai urusan politik dan berbagai hal lainnya. Hebatnya lagi, sifat keanggotaan situs ini sangat terbuka. Jadi, data yang dibuat tiap orang lebih jelas dibandingkan situs pertemanan lainnya. Hal ini yang membuat orang makin nyaman dengan Facebook untuk mencari teman, baik yang sudah dikenal ataupun mencari kenalan baru di berbagai belahan dunia.

Sejak kemunculan Facebook tahun 2004 silam, anggota terus berkembang pesat. Prosentase kenaikannya melebihi seniornya, Friendster. Situs itu tercatat sudah dikunjungi 60 juta orang dan bahkan Mark Zuckerberg berani menargetkan pada tahun  ini (2008), angka tersebut akan mencapai 200 juta anggota.

Dengan berbagai keunggulan dan jumlah peminat yang luar biasa, Facebook menjadi ‘barang dagangan’ yang sangat laku. Tak heran, raksasa software Microsoft pun tertarik meminangnya. Dan, konon, untuk memiliki saham hanya 1,6 persen saja, Microsoft harus mengeluarkan dana tak kurang dari US$ 240 juta. Ini berarti nilai kapitalisasi saham Facebook bisa mencapai US$15 miliar! Tak heran, Mark kemudian dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang memulai dari keringatnya sendiri.

Niat Mark Zuckerberg untuk sekadar ’menyatukan’ komunitas kampusnya dalam sebuah jaringan ternyata berdampak besar. Hal ini telah mengantar pria yang baru berusia 23 tahun ini menjadi miliarder termuda dalam sejarah. Sungguh, kejelian melihat peluang dan niatan baiknya ternyata mampu digabungkan menjadi sebuah nilai tambah yang luar biasa. Ini menjadi contoh bagi kita, bahwa niat baik ditambah perjuangan dan ketekunan dalam menggarap peluang akan melahirkan kesempatan yang dapat mengubah hidup makin bermakna.

TIADA KETEKUNAN YANG TIDAK MEMBAWAKAN HASIL….

HIRONOBU SAKAGUCHI

Hironobu Sakaguchi (1962) dulu menjabat Direktur Perencanaan dan Pengembangan untuk Square Co., Ltd. Ia adalah pencipta seri permainan Final Fantasy. Pada tahun 1991 ia diberi kehormatan menjabat Wakil Presiden Eksekutif dan tak lama berselang ditunjuk menjadi Presiden Square USA, Inc. Pada tahun 2001, ia mendirikan he Mistwalker, yang mulai beroperasi tiga tahun kemudian.

Sakaguchi bersama-sama Masafumi Miyamoto mendirikan Square pada tahun 1983. Permainan-permainan pertama mereka sangat tidak sukses. Ia lalu memutuskan untuk menciptakan pekerjaan terakhirnya dalam industri permainan dengan seluruh sisa uang Square, dan menamakannya Final Fantasy. Permainan ini, di luar perkiraannya sendiri, ternyata melejit, dan ia membatalkan rencana pensiunnya. Ia kemudian memulai kelanjutan permainan ini dan saat ini telah dibuat Tiga belas permainan Final Fantasy. Setelah enam permainan pertama dipasarkan, ia lebih berperan sebagai produser eksektuif untuk seri ini dan juga banyak permainan Square lainnya.

Sakaguchi memiliki karir yang panjang dalam industri permainan dengan penjualan lebih dari 80 juta unit permainan video di seluruh dunia. Sakaguchi mengambil lompatan dari permainan ke film saat ia mengambil peran sebagai sutradara film dalam Final Fantasy: The Spirits Within, sebuah film animasi yang didasari dari seri permainan terkenalnya Final Fantasy. Akan tetapi, film ini ternyata gagal dan menjadi salah satu film yang paling merugi dalam sejarah perfilman, dengan kerugian lebih dari 120 juta USD yang berujung dengan ditutupnya Square Pictures. Sakaguchi lalu diturunkan dari posisi eksekutif Square. Kejadian ini juga mengurangi keuangan Square dan akhirnya membawa Square bergabung dengan saingannya Enix, menjadi Square Enix. Sakaguchi lalu mengundurkan diri dari Square dan mendirikan Mistwalker dengan dukungan finansial dari Microsoft Game Studios.

Pada tahun 2001, Sakaguchi menjadi orang ketiga yang masuk dalam Academy of Interactive Arts and Science’ Hall of Fame. Pada bulan Februari 2005 diumumkan bahwa perusahaan Sakaguchi, Mistwalker, akan bekerja sama dengan Microsoft Game Studios untuk memproduksi dua permainan role-playing game untuk Xbox 360.

Pelajaran berharga: Dari awal karier, beliau banyak mengalami kegagalan, namun beliau tidak pernah menyerah hingga akhirnya menciptakan seri “Final Fantasy” yang sangat di nantikan kehadirannya, bahkan di puncak kariernya beliau kembali menghadapi kegagalan melalui proyek kontroversialnya (Final Fantasy : Spirit Whitin) yang mengakibatkan penurunan jabatan dan penutupan “Square Pictures” hingga akhirnya pengunduran dirinya dari Square.

Namun itu bukan akhir dari beliau, tapi menjadi loncatan bagi dia untuk kembali bangkit.

CHARLES DARROW

Seorang pemuda berusia dua puluh tahunan bermimpi suatu hari nanti ia menjadi seorang jutawan. Ia sepenuh sadar bahwa impian adalah sesuatu yang mampu membangkitkan motivasi dan memberikan arah bagi kehidupan setiap insan. Impian ini kemudian disampaikannya kepada sang kekasih. Beberapa waktu kemudian mereka menikah.

Sayangnya tidak lama kemudian terjadi krisis ekonomi yang parah. Masa depresi besar tiba! Pasangan ini kemudian mengalami berbagai peristiwa menyedihkan dalam kehidupan mereka. Mulai dari kehilangan pekerjaan dan mobil, rumah yang digadaikan hingga tabungan yang kian menipis dari hari ke hari. Sang pemuda ini mengalami frustrasi luar biasa. Ia kerap duduk termenung seorang diri. Ia bahkan menyarankan agar istrinya meninggalkan dia. Ia merasa tidak mampu lagi menjadi suami yang baik. Ia merasa telah gagal dalam hidupnya.

Siapa menduga sang istri justru tidak kehilangan harapannya sedikit pun? Sang istri yang penuh kasih sayang ini selalu dekat dan menguatkannya. Dengan tidak bosan-bosannya ia meyakinkan sang suami bahwa impian untuk menjadi jutawan itu belum mati dan mereka pasti bisa mencapainya bersama-sama suatu hari kelak. “Suamiku, kita harus tetap melakukan sesuatu agar impian kita itu tetap hidup,” katanya berulang kali kepada sang suami. “Tetap hidup?” jawab sang suami, “Impian kita telah mati! Kita telah gagal!”

Sang istri tetap tidak mau percaya bahwa impian itu telah mati. Ia bahkan sama sekali tidak bersedia untuk mengubur impian tersebut! Untuk tetap menjaga kehidupan impian tersebut ia mengajak sang suami untuk merancang apa yang akan mereka lakukan jika suatu saat nanti mereka menjadi jutawan. Keduanya lalu mulai melakukan hal ini setiap kali selesai makan malam.

Waktu terus berlalu dan mereka masih saja melakukan kegiatan yang sama hingga suatu hari sang suami mendapatkan sebuah ide brilian: menciptakan permainan uang. Yakni barang-barang apa saja yang akan dibeli jika seseorang memiliki “uang”, misalnya tanah, rumah, gedung, dsb. Gagasan ini terus mereka matangkan. Mereka menambahkan papan permainan, dadu, kartu, rumah-rumah kecil, hotel-hotel kecil, dsb. Bisakah Anda menebak permainan apakah ini? Ya, tepat! Permainan itu bernama monopoli. Ya, begitulah cerita bagaimana Charles Darrow dan istrinya, Esther menciptakan permainan tersebut. Permainan ini kemudian dijual kepada seorang pengusaha dengan harga satu juta dolar dan impian jadi jutawan pun terwujud!

“Memang aku mudah marah, tapi aku segera melupakannya.”

Ada orang, agaknya dengan sedikit bangga berkata bahwa “Memang aku mudah marah, tapi aku segera melupakannya.”

Mereka dianugerahi kemampuan untuk menyembuhkan sendiri luka hatinya. Tak heran, meski amarahnya meledak-ledak tak terkendali, hanya dalam hitungan detik mereka sudah berbaikan lagi; bersendau gurau seolah tak terjadi sesuatu apa. Betapa sebuah anugerah yang tak ternilai.

Seorang bijak pernah berujar, “Bukankah demikian pula ketika bom atom dijatuhkan? Diperlukan beberapa menit saja untuk lari dari area peledakan. Namun, lihatlah kerusakan yang terjadi. Rasanya seabad tak cukup untuk menyembuhkan kerusakan yang terjadi.”

Amarah menimbulkan dua luka; di hati si empunya dan lebih dalam lagi di hati si korban.
Mungkin mudah mengobati luka hati sendiri.
Tetapi…., apakah anda menjamin kesembuhan luka orang lain?

“Anugerah” yang lebih bercahaya adalah bila anda mampu membantu menyembuhkan luka hati orang lain.

JAGALAH MULUT ANDA KARENA ITU “SUMBER” DARI SEGALANYA…

TEMBOK BUKAN TUJUAN AKHIR

Seorang eksekutif muda bertemu dengan seorang guru di sebuah jalan raya. Ia bertanya,

“Guru, yang manakah jalan menuju sukses?” Sang guru terdiam sejenak.

Tanpa mengucapkan sepatah kata, sang guru menunjuk ke arah sebuah jalan. Eksekutif muda itu segera berlari menyusuri jalan yang ditunjukkan sang guru. Ia tak mau membuang-buang waktu lagi untuk meraih kesuksesan. Setelah beberapa saat melangkah tiba-tiba ia berseru,

“Ha! Ini jalan buntu!” Benar, di hadapannya berdiri sebuah tembok besar yang menutupi jalan. Ia terpaku kebingungan,

“Barangkali aku salah mengerti maksud sang guru.”

Eksekutif muda itu berbalik menemui sang guru untuk menanyakan sekali lagi,

“Guru, yang manakah jalan menuju sukses.” Sang guru menunjuk ke arah yang sama.

Eksekutif muda itu berjalan ke arah itu lagi. Namun yang ditemuinya tetap saja sebuah tembok yang menutupi jalan. Ia merasa dipermainkan. Dengan penuh amarah ia menemui sang guru,

“Guru, aku sudah menuruti petunjukmu. Tetapi yang aku temui adalah sebuah jalan buntu. Aku tanyakan sekali lagi padamu, yang manakah jalan menuju sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, tetapi bicaralah!”

Akhirnya sang guru berbicara, “Di situlah jalan menuju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik tembok itu.”

Renungan : Keberhasilan seringkali tak tampak karena ia bersembunyi di balik kesulitan. Cuma orang-orang yang mampu mendaki “tembok” itulah yang akan menemui keberhasilan.

A wise man will be Master of His Mind

A fool will be its slave
sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com